Puisi | Pergi dan Takkan Kembali
Pergi dan Takkan Kembali
Azizah Amatullah
Aku terpaku dalam sepi
Mengutuk diriku yang tak kuasa tegak kembali
Tanpa ada seorangpun yang berniat menamani
Sebuah senyum getir menghiasi
Tangis rindu dalam sunyi pun tak dapat kuhindari
Alunan melody dari hati
Menemani kesendirian disaat yang sunyi
Siluet senyum hangatnya menemani kesendirian ini
Kemudian setetes air mata kembali jatuh ke bumi
Penyesalan yang teramat berarti
Kini kusadari dia telah pergi
Salah satu orang yang sangat kusayangi
Yang takkan datang lagi
Walau hanya sekedar menagih janji
Penyadaran yang membuat hatiku gelap kembali
Aku amat begitu menyesali
Mengapa aku tak pernah membuatnya merasa bangga dengan kehadiran tubuh ini
Mengapa aku tak berusaha menepati janji
Janji yang hanya tinggal janji
Bahwa kehadiran kita seharusnya saling mengisi
Bahwa kita harusnya saling menyayangi
Bukan saling memusuhi dan membenci
Mungkin dia memang takkan pernah datang kembali
Tapi kusadari jiwanya menyatu dalam hati
Senyumnya takkan terlupakan walau hanya sekali
Aku punya mentari
Yang mengingatkanku pada hangatnya cahaya hati orang yang kusayangi
Aku punya pelangi
Yang mengingatkanku pada bola mata orang yang kuhargai
Aku juga punya melody hati
Yang menyenandungkan sebuah memori kebersamaan kami
Dia memang bener-benar pergi
Sebuah kenyataan yang tak bisa kuterima dengan besar hati
Dia pergi disaat aku berharap dia ada di sisi
Kini hanya ada kenangan dalam memori
Memori yang berisi cerita tentang kami
Kini hanya ada siluet dalam pelangi
Siluet yang menggambarkan kesedihan yang tak bisa kukendali
Kini hanya ada aku yang mengingkari janji
Disaat yang sama aku juga menyadari
Perpisahan ini takdir Illahi
Takdir yang tak dapat dihindari
Kehilangan orang yang teramat aku cintai
Dia memang telah pergi
Pergi dan takkan kembali
Salam,
IZa <3
Komentar
Posting Komentar